Senyum Memukau Yang Mengubah Dunia
Seseorang pernah
berkata, “Senyuman adalah hal terbaik kedua yang dapat Anda lakukan
dengan bibir Anda” (mencium tentu saja menjadi yang pertama). Dan itu
benar. Dengan satu gerakan sederhana, Anda dapat mengubah hari Anda,
mengubah kehidupan seseorang, bahkan cara tubuh Anda berfungsi. Jangan
simpan senyum Anda hanya untuk diri Anda sendiri. Ada banyak hal
menyenangkan yang dapat dicapai melalui sebuah senyuman kecil.
1. Cantik Secara Instan – Bahkan Tanpa Makeup
Ketika
Anda tersenyum, otot-otot yang Anda gunakan untuk tersenyum akan
menarik wajah Anda. Hal ini akan membuat Anda terlihat lebih muda dan
lebih menarik. Selain itu, tersenyum memberikan suasana positif kepada
Anda yang akan menarik orang lain kepada Anda.
2. Mengangkat Suasana Hati Anda
Tak
peduli sesedih apa perasaan Anda saat itu, tersenyum seringkali akan
membuat Anda merasa lebih baik. Hal ini terjadi karena ketika Anda
tersenyum, tubuh Anda melepaskan endorfin, pembunuh rasa sakit alami
lainnya, dan serotonin.
3. Menjaga Anda Tetap Positif
Sulit
bagi Anda untuk tetap bersedih ketika setiap orang di sekitar Anda
berbahagia dan tersenyum. Tambahkan energi alami ke dalam tubuh Anda
dengan tersenyum. Bagaimana mungkin Anda tidak memiliki sikap positif
dengan semua kebahagiaan yang mengalir melalui pikiran dan tubuh Anda?
4. Pelepas Stres
Hormon
bahagia dan pembunuh rasa sakit dilepaskan ketika Anda tersenyum dan
membantu tubuh dan pikiran Anda menjadi rileks. Jadi pada saat Anda
merasa cemas dan stres, hentikan segala kegiatan Anda, tarik nafas
dalam-dalam dan tersenyumlah.
5. Cara Mudah Untuk Sehat
Sistem
kekebalan tubuh Anda berfungsi dengan lebih baik jika tubuh Anda tenang
dan santai. Tersenyum dapat membantu mencegah penyakit jantung dengan
menurunkan tekanan darah. Bahkan pencernaan dan kadar gula darah Anda
pun dapat merasakan manfaat dari tersenyum. Saya tidak tahu apakah Anda
memperhatikan hal ini atau tidak, tapi tersenyum dapat membuat olahraga
menjadi lebih menyenangkan dan tidak terlalu berat untuk dilakukan.
6. Aura Kesuksesan
Hal
positif dan kebahagiaan yang Anda dapatkan dari senyuman akan
mempengaruhi cara pandang orang lain terhadap diri Anda. Jika Anda
tersenyum, Anda akan tampil lebih percaya diri dan lebih sukses di mata
orang lain.
7. Membuat Anda Dapat Didekati
Orang lain
akan lebih tertarik kepada Anda jika Anda tersenyum dan bahagia,
daripada ketika Anda sedih dan merengut. Anda akan terlihat lebih mudah
didekati dan bersahabat. Anda akan memiliki kesempatan yang lebih tinggi
untuk memenangkan proyek, mendapatkan pekerjaan, dan mendapatkan teman
baru.
8. Kebaikan Yang Menular
Sebuah senyuman
merupakan salah satu hal dimana saya tidak keberatan untuk ditangkap
orang lain. Dan hal baik lainnya adalah senyum itu menular. Apakah Anda
memperhatikan bahwa dengan melihat adegan bahagia di televisi, melihat
kesuksesan teman, seseorang maupun sekelompok orang yang tersenyum juga
akan membuat Anda tersenyum?
Hidup ini terlalu singkat untuk
mengerutkan dahi dan bersikap negatif. Ketika Anda merasa sedih,
temukanlah cara untuk tersenyum. Ada begitu banyak alasan dan cara dalam
hidup ini untuk membalikkan kesedihan menjadi kebahagiaan. Biasakan
budaya senyum dan rasakan perubahan dalam kehidupan Anda sehari-hari.
Sekarang, pikirkan hal ini. Kapan terakhir kali Anda tersenyum?
Bersabarlah untuk suatu keindahan, kebahagiaan itu pasti akan datang untukmu disaat yang indah, diwaktu yang tepat :)
Senin, 27 April 2015
Review Buku 'How to Master Your Habits'
Ada pertanyaan
yang menggelitik saya ketika membaca buku ini. Rasa penasaran membawa saya
membaca buku yang ditulis oleh Felix Y Siauw, seorang muallaf yang juga
pengemban dakwah. Beliau aktif di twitter dan juga menulis beberapa buku. Btw,
apa yang membedakan tulisannya dengan tulisan orang lain yang bertema serupa?
Saya rasa karena tulisannya berdasarkan kisah yang memang ia alami sendiri,
tidak hanya teori semata.
Buku How to
Master Your Habits ini adalah sebuah buku motivasi inspirasi islam yang
ditulis olehnya. Sebagai seorang muallaf, Ust Felix menggebrak paradigma bahwa
seorang ustad hanya dilahirkan dari kalangan orang yang sudah terdidik sejak
kecil untuk mengenal islam. Ia sendiri bahkan belajar secara intens setelah
menyatakan masuk dalam Islam, memilih Islam sebagai jalan hidupnya. Ada
beberapa point penting yang membuat buku ini istimewa. Buku ini memuat tentang
pola apa yang akan kita gunakan untuk membentuk habits kita, sama ketika Ust
Felix melatih habitsnya untuk menjadi master di bidang dakwah.
Kita dapat
menjadi apapun atau menguasai keahlian apapun yang kita inginkan bila kita
benar-benar menginginkannya, dengan cara membiasakan dan membentuk habits pada
diri kita. Menjadikan yang luar biasa menjadi kebiasaan. (halm 21)
Sehebat apapun
seseorang untuk berpikir, merasa dan beraktivitas ‘berbeda’ dengan habitsnya,
dia tidak akan bisa ‘menipu’ habitsnya. (halm 25)
Habits adalah hasil daripada pengulangan suatu
aktivitas dalam jangka waktu tertentu. Semakin banyak satu aktivitas diulang
dalam jangka waktu yang lama, maka habits akan semakin kuat. Habits dibentuk
dari practice(latihan) dan repetition(pengulangan) dalam rentang waktu
tertentu. (halm 37)
Ust Felix
mengatakan bahwa jika kita memperhatikan, melatih, dan tegas pada habits kita,
habits tersebut akan meletakkan dunia di bawah kakimu. Ini jika habitsnya baik
ya. Namun, jika yang diulang adalah habits yang jelek maka akan hancurlah
kehidupan kita. Maka, mengendalikan habits sepenuhnya ada di tangan kita
sendiri, sebagai pemegang kendali. Habits memang seperti spiral, hanya
ada dua pilihan di dalamnya, bertambah besar atau bertambah ciut.
Lalu, bagaimana
membiasakan kebiasaan baik alias habits baik ini kepada diri sendiri? Tentu
dengan mempertanyakan pada diri sendiri, “Why must I do this?” Iya, kenapa saya
harus melakukan ini? Memiliki alasan kuat adalah keharusan.
Strong why
adalah alasan yang sangat kuat. Strong why adalah jawaban dari pertanyaan
“mengapa kita harus melakukan hal itu?” Bisa jadi strong why datang dari
bayangan ‘bila kita berhasil’ atau apa yang terjadi ‘bila kita tidak berhasil’.
Ketika
seseorang tidak memiliki strong why yang cukup kuat untuk berbuat sesuatu, maka
dia akan menundanya terus-menerus. Dan walaupun dia memiliki strong why,
perbuatan tetap akan ditunda olehnya sampai ia meyakini alasan itu. (halm 59)
Ya, memang tak
ada yang instan di dunia ini. Tak ada the power of ujug-ujug, karena
bahkan penciptaan langit dan bumi pun dibentuk dalam masa yang lama oleh Allah.
Lalu, bagaimana membentuk habits dengan baik? Agar ia menjadi kebiasaan yang
akan selalu kita kerjakan secara otomatis. Jawabannya adalah 30 hari. Minimal
selama rentang waktu itu kita diajari untuk membuat satu pola kebiasaan baru,
dengan menggunakan 30 hari secara optimal, maka akan terbentuk habits baru.
Misalnya saja
seperti puasa, mengapa setelah puasa ramadhan kita akan mengalami kebiasaan
baik seperti ibadah lebih rajin, disiplin, dan tanpa paksaan? Karena kita sudah
membuat sebuah kebiasaan dari sesuatu yang dulu kita anggap luar biasa. Dan
untuk menjadi ekspert di bidang tertentu, kita pun wajib menambah jam terbang
latihan, repetisi dilakukan secara terus menerus selama 10.000 jam latihan.
Setelah lewat 10.000 jam, tubuh kita akan otomatis merespon kebiasaan baik itu.
Jadi, tak perlu dipaksapun kita yang terbiasa makan secukupnya akan kaget jika
makan lebih banyak dari porsi biasanya, misalnya saja begitu.
Ide untuk
melakukan perubahan itu memang baik, tapi lebih baik lagi jika langsung action.
Bagaimana jika kita terlalu banyak mencari alasan pembenaran kebiasaan lama
kita? Alasan adalah ciri orang yang gagal karena pencari alasan tak pernah
belajar. Karena itu sukses hanya ada, jika kita memilihnya secara sadar
untuk membangun habits baik menjadi sebuah pola dalam kehidupan kita
sehari-hari.
Dari segi gaya
bahasa, saya suka buku ini, ilustrasi yang diberikan juga memberi gambaran
lebih jelas tentang apa yang ingin disampaikan penulisnya. Beberapa kali saya
melihat penulis sengaja melakukan repetisi saat menuliskan "siapa itu ayah
dan ibu habits". Tujuannya memang untuk menyadarkan pembaca bahwa repetisi
semacam itu akan otomatis membuat saya teringat jawabannya, ketika akhirnya
ditanyakan lagi dalam sebuah pertanyaan di halaman berikutnya.
Minggu, 26 April 2015
Taare Zameen Par
Taare Zameen Par
a. Durasi : 140 menit
b. Pemeran Utama : 1. Aamir Khan sebagai Ram Shankar Nikumbh
2. Darsheel Safary sebagai Ishaan Awasthi
3. Tisca Chopra sebagai Maya Awasthi/Ma
4. Vipin Sharma sebagai Nandkishore Awasthi/Pa
5. Tanay Cheda sebagai Rajan Damodranaa
6. Sachet Engineer sebagai Yohaan Awasthi/Dada
7. Lalita Lajmi sebagai diri sendiri (Juri kompetisi menggambar)
c. Production House : Aamir Khan Productions
d. Sinopsis : Ishaan Awasthi adalah seorang anak cerdas berumur delapan tahun yang dunianya dipenuhi imajinasi, kreasi, dan artistic. Hal yang jarang ditemukan kebanyakan anak umumnya bahwa gambaran imaginatif dan kecerdasannya yang luar biasa. Seluruh guru dan orangtua Ishaan sekalipun sudah terlihat angkat tangan menghadapi Ishaan yang tak kunjung ada perbaikan dalam dunia akademiknya. Akhirnya, orangtua Ishaan mengirimnya ke sekolah asrama agar Ia menjadi disiplin dan bertanggung jawab. Lagi-lagi, Ishaan mendapat perlakuan yang tidak ada bedanya dengan sekolah sebelumnya. Perlakuan-perlakuan yang merendahaknnya semakin membuatnya semakin terpuruk dan menjadi phobia terhadap pelajarannya sendiri. Ia semakin menjadi siswa yang pendiam dan pemurung.
Sebetulnya bisa dikatakan bukan sebuah “masalah”, tapi Ishaan tergolong anak yang mempunyai keunikan bernama dyslexia. Keunikan yang jarang dimiliki, dan justru banyak ahli dan orang ternama pada jaman dulu yang juga memang mengalami hal yang sama yaitu salah satunya penemu E=mc2, Albert Einstein. Salah satu contoh tanda dyslexia yang digambarkan pada tokoh Ishaan adalah susah membedakan beberapa huruf dan angka sehingga lambat belajar baca tulis serta berhitung. Ia mempunyai daya imajinasi yang terkadang tidak semua orang bisa memahami. Sehingga butuh perlakuan khusus
Beruntung sekolah asrama memiliki seorang guru seni yang penuh semangat, Ram Shankar Nikumbh, yang memberi kobar api semangat optimisme kepada siswa-siswanya. Semua penghuni kelas tampak antusias dan merespon baik kehadirannya yang hangat, seperti diperlakukan sebagai sahabatnya sendiri, kecuali Ishaan.
Akhirnya, Nikumbh (Amir Khan) membantu perkembangan akademik Ishaan dengan gigih. Ia tak pernah merendahkan Ishaan. Justru, Nikumbh semakin kagum dengan talenta yang dimiliki Ishaan. Dengan waktu, kesabaran dan perawatan, ia akhirnya membantu Ishaan menemukan dirinya.
e. Pesan Moral :
- Setiap anak memiliki potensi kemampuan yang berbeda-beda, maka seseorang bukan berarti menyia-nyiakannya tetapi kita harus mengcover dan melengkapinya.
- Solusi terbaik dalam optimalisai belajar siswa bukan dengan cara kekerasan dan penghinaan melainkan dengan kegigihan,kesabaran, dan keuletan untuk menyisakan waktu untuk membimbing belajarnya.
- Peka tentang psikologi anak itu penting agar anak merasa tidak terabaikan.
f. Kelebihan & Kekurangan :
Kelebihan:
1. Pengenalan awal cerita film yang menarik, membidik tepat kepada sasaran anak-anak, dengan background animasi yang lucu-lucu.
2. Cerita yang sangat mengharukan, Ishaan yang mulanya mendapat perlakuan serendah-rendahnya, dibawah nol derajat, di akhiri dengan ending yang penuh sorak tepuk tangan meriah dan pujian.
Kekurangan:
1. Peran Dada, kakak Ishaan yang baik masih terlihat kurang akrab dengan Ishaan.
2. Terdapat adegan kekerasan, ketika Ayah Ishaan memukuli Ishaan setelah diketahui ia membolos sekolah.
g. Perbandingan dengan film lain :
Dalam film ini tergambar bagaimana cara mendidik anak yang mengalami dyslexia dan bukan dengan kekerasan. Film ini penuh dengan imajinasi dan fantasi tersendiri. Hal ini tergambar dari cara Ishaan berpikir.
Kamis, 23 April 2015
Penorehan Tinta Emas Dunia Pendidikan
Sumbangan peradaban dinasti
Abassyiah dalam bidang pendidikan terhadap dunia pendidikan
global
Penorehan Tinta Emas Dunia Pendidikan
(Oleh: Siti Muflidah)
UKM Bahasa Arab Al-Mujaddid UMY
(Lomba Essai 'Festival Timur Tengah 2015 UI')
Pada masa Khulafaur Rasyidin dan Dinasti Umayyah pendidikan dan pengajaran islam terus berkembang, hingga pada masa Dinasti Abbasiyah pendidikan dan pengajaran itu mencapai kemajuan yang gemilang. Dinasti Abbasiyah ini melanjutkan kekuasaan dinasti Umayyah. Dinasti Abbasiyah didirikan oleh Abdullah Al-saffah Ibnu Muhammad ibn Ali Ibn Abdullah Ibn Al-Abbas, yang berkuasa sejak tahun132-656 H/750-1258 M. Pada masa itu mayoritas umat islam mampu membaca dan menulis, mereka juga dapat memahami Al-Qur’an.
(Dr.H. Murodi, Ma. 2008 hal 101)
Dinasti Abbasiyah merupakan dinasti islam yang sempat membawa kejayaan
umat islam pada masanya, dapat dikatakan pada saat Dinasti Abbasiyah
berkuasa, islam mencapai zaman keemasan. Selain itu, Dinasti Bani
Abbasiyah merupakan dinasti islam yang paling berhasil mengembangkan
peradaban islam. keberhasilan menciptakan pemikiran kreatif dan
menghasilkan karya yang sangat monumental dalam berbagai ilmu
pengetahuan, peradaban islam, sosial budaya dan lain-lain. sehingga pada
masa ini banyak para ilmuan dan cendikiawan bermunculan dan membuat
ilmu pengetahuan menjadi maju pesat.
Popularitas daulah Abbasiyah mencapai puncaknya dizaman Khalifah Harun
Al-Rasyid (786-809) dan putranya Al-Ma’mun (813-833), tingkat kemajuan
yang paling tinggi terwujud pada zaman khalifah ini. Kesejahteraan
sosial, kesehatan, pendidikan, ilmu pengetahuan dan kebudayaan serta
kesusastraan ada pada zaman kekuasaanya. Al-Ma’mun sebagai pengganti
khalifah Al-Rasyid, dikenal sebagai khalifah yang sangat cinta terhadap
ilmu. Sehingga pada saat itu lahirlah Institusi-institusi pendidikan
yang tidak terhitung banyaknya. Semua orang berlomba-lomba untuk
menuntut ilmu pengetahuan, dengan semangat pergi kepusat-pusat
pendidikan yang ada pada saat itu.
Pada masa pemerintahannya, penerjemahan buku-buku asing digalakkan,
untuk menerjemahkan buku-buku Yunani, ia mengkaji penerjemah-penerjemah
dari golongan kristen, dan penganut golongan lain yang ahli. Ia juga
banyak mendirikan sekolah, salah satu karya besarnya yang terpenting
adalah pembangunan Bait Al-Hikmah, pusat penerjemah yang berfungsi
sebagai perguruan tinggi dengan perpustakaan yang besar dan menjadi
perpustakaan umum serta diberi nama “Darul Ilmi” berisi buku-buku yang
tidak terdapat diperpustakaan lainnya, kemudian disusul dengan
berdirinya Universitas Al-Azhar di Mesir. (Dr.H. Fatah Syukur NC,M.Ag.
2002 hal 77)
Para ulama yang hidup pada masa dinasti Bani Abbasiyah memilki semangat yang luar biasa dalam hal mencari ilmu. Semangat yang kuat itu terlihat dari keinginan mereka untuk menuntut ilmu kepada para ulama besar pada saat itu. Mereka rela meninggalkan kampung halamannya untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Para ulama seperti Imam Bukhari, Imam Muslim, Imam Abu Hanifah, Imam al-Ghazali, Imam Syafi’i dan lain-lain, merupakan contoh nyata para ilmuan muslim yang memiliki semangat tinggai dan keinginan besar untuk mencari ilmu dan mengembangkannya demi kepentinagn kemajuan umat isam. Dengan semangat tinggi dan keyakinan yang kuat itulah, akhirnya para pencari ilmu menjadi ulama terkenal diseluruh dunia. Dengan ilmu yang dimilikinya para ulama pada masa Dinasti Bani Abbasiyah terus berusaha dengan tekun mengkaji dan mengembangkan ilmu pengetahuan sehingga mencapai puncak kejayaan pada masa kekhalifahan Dinasti Bani Abbasiyah. Para ulama yang hidup pada masa pemerintahan dinasti Bani Abbasiyah, adalah para intelektual muslim yang sangat teliti didalam melakukan kajian dan analisis ilmu pengetahuan. Mereka tidak sembarangan mengeluarkan fatwa atau konsep keilmuan tanpa lebih dahulu melakukan kajian dan diskusi secara seksama. Kemajuan keilmuan dan teknologi islam mengalami masa kejayaan di masa ini. Munculnya para ilmuwan, filosof dan cendekiawan muslim telah mewarnai penorehan warna dalam sejarah dunia. Islam bukan hanya menguasai ilmu pengetahuan dan filsafat yang mereka pelajari dari buku-buku yunani, akan tetapi menambahkan kedalam hasil penelitian yang mereka lakukan sendiri dalam lapangan dunia pendidikan.
(prof. Dr. H.Abudin Nata,MA. 2011. Hal 167)
Para ulama yang hidup pada masa dinasti Bani Abbasiyah memilki semangat yang luar biasa dalam hal mencari ilmu. Semangat yang kuat itu terlihat dari keinginan mereka untuk menuntut ilmu kepada para ulama besar pada saat itu. Mereka rela meninggalkan kampung halamannya untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Para ulama seperti Imam Bukhari, Imam Muslim, Imam Abu Hanifah, Imam al-Ghazali, Imam Syafi’i dan lain-lain, merupakan contoh nyata para ilmuan muslim yang memiliki semangat tinggai dan keinginan besar untuk mencari ilmu dan mengembangkannya demi kepentinagn kemajuan umat isam. Dengan semangat tinggi dan keyakinan yang kuat itulah, akhirnya para pencari ilmu menjadi ulama terkenal diseluruh dunia. Dengan ilmu yang dimilikinya para ulama pada masa Dinasti Bani Abbasiyah terus berusaha dengan tekun mengkaji dan mengembangkan ilmu pengetahuan sehingga mencapai puncak kejayaan pada masa kekhalifahan Dinasti Bani Abbasiyah. Para ulama yang hidup pada masa pemerintahan dinasti Bani Abbasiyah, adalah para intelektual muslim yang sangat teliti didalam melakukan kajian dan analisis ilmu pengetahuan. Mereka tidak sembarangan mengeluarkan fatwa atau konsep keilmuan tanpa lebih dahulu melakukan kajian dan diskusi secara seksama. Kemajuan keilmuan dan teknologi islam mengalami masa kejayaan di masa ini. Munculnya para ilmuwan, filosof dan cendekiawan muslim telah mewarnai penorehan warna dalam sejarah dunia. Islam bukan hanya menguasai ilmu pengetahuan dan filsafat yang mereka pelajari dari buku-buku yunani, akan tetapi menambahkan kedalam hasil penelitian yang mereka lakukan sendiri dalam lapangan dunia pendidikan.
(prof. Dr. H.Abudin Nata,MA. 2011. Hal 167)
Pada
Dinasti Abbasiyah, Kota Baghdad menjadi pusat ilmu pengetahuan di
dunia. Dari beberapa khalifah yang memerintah, terdapat tiga tokoh kunci
utama yang berhasil menjadi legenda dunia ilmu pengetahuan pada Dinasti
Abbasiyah. Ketiga tokoh tersebut adalah Khalifah Al-Mansur, Harun
Al-Rasyid dan Al-Ma’mun ketiganya menggelorakan semangat para penuntut
ilmu untuk mendalami berbagai ilmu pengetahuan dengan dukungan sarana
dan prasarana yang sangat memadai. Selain kota Baghdad. Kairo (Mesir)
dan Andalusia (Spanyol) juga menjadi pusat ilmu pengetahuan dan
peradaban Islam terkenal di dunia.
Tidak dapat dipungkiri, pada masa Bani Abbasiyah pendidikan islam juga
berkembang pesat di spanyol, pada periode ke III yang dipimnpin oleh
Khalifah Abdurrahman III yang didaulat pada abad ke 10 M berdirilah
Universitas Cordova, Pada waktu itu kejayaan islam di spanyol merupakan
tonggak sejarah peradaban, kebudayaan dan pendidikan pada abad ke
delapan dan akhir abad ke tiga belas. Universitas Cordoba berdiri megah
dan menjadi ikon spanyol, sehingga termasyur keseluruh dunia.
Universitas ini tegak bersanding dengan Masjid Abdurrahman III, yang
pada akhirnya berkembang menjadi lembaga pendidikan tinggi yang terkenal
setara dengan Universitas Al-Azhar di Cairo dan Universitas Nizamiyah
di Baghdad. Perguruan tinggi ini telah menjadi pilihan utama bagi
generasi muda yang mencintai ilmu pengetahuan, baik dari belahan Asia,
Eropa, Afrika dan belahan dunia lainnya.
Pada saat itu Cordoba menjelma menjadi pusat ilmu pengetahuan, sastra,
seni, budaya, serta ekonomi terkemuka di seantero Eropa dan Dunia. Di
era itu, spanyol muslim menjadi salah satu adikuasa dunia setelah
Dinasti Abbasiyah di Baghdad. Cordobapun menjadi semacam “Gula
Peradaban” yang dikerubuti para “Semut Pelajar” dari berbagai belahan
dunia. Dalam hal ini eropa sungguh berhutang budi pada keberhasilan
khalifah Abdurrahman III dalam membangun institusi pendidikan. Karena
beberapa perguruan tinggi, seperti Universitas Cordoba yang didirikan
pada masa kepemimpinannya telah menjadi semacam kawah candradimuka bagi
pelajar eropa yang kemudian menjadi pemimpin yang membebaskan peradaban
barat dari kegelapan melalui renaisans. Berbekal ilmu pengetahuan yang
di transfer dari dunia muslim, akhirnya eropa terbebas dari kebodohan
yang membelenggu.
Berkat kekuasaanya yang luar biasa, khalifah Abdurrahman III ini mampu
membuat Raja Bizantium, raja jerman, prancis serta italia takut dan
segan kepada khalifah Abdurrahman III. Sebagai bentuk pengakuan atas
kebesaran dan kehebatan sang Khalifah, setiap kerajaan kristenpun
mengirimkan duta besarnya di kordoba, begitu pula duta besarnya
pemerintahan kordoba ditempatkan di kerajaan kristen yang tersbar di
eropa. (Khazanah Republika, 2013)
Pada saat Dinasti Bani Abbasiyah berkuasa, terdapat transformasi
peradaban, kejayaan islam telah menorehkan banyak hasil yang dapat
dirasakan oleh dunia saat ini, walaupun sudah tiadak ada lagi peradaban
islam yang mutlak. Islam sungguh telah memberikan konstribusi besar
dalam berbagai bidang, khususnya dalam bidang pendidikan bagi dunia
barat yang saat ini diyakini sebagai pusat peradaban dunia. Konstribusi
tersebut antara lain:
1.Sepanjang abad ke-12 dan sebagian abad ke -13, karya-karya kaum
muslimin dalam bidang filsafat, sains, dan sebagainya telah
diterjemahkan kedalam bahasa latin, khususnya dari spanyol. Penerjemahan
ini sungguh telah memperkarya kurikulum dunia.
2.Peradaban islam telah memberi sumbangan eksperimental mengenai metode
dan teori sains
3.Karya-karya dalam bentuk terjemahan masih digunakan sebagai bahan
rujukan di lembaga pendidikan tinggi
4.Para ilmuwan Muslim telah menyumbangkan pengetahuan tentang rumah
sakit, sanitasi, dan makanan kepada Eropa
(Dr.H. Murodi, Ma. 2008:131)
Selain
itu karya peninggalan bersejarah yang disumbangkan para ulama saat itu
masih dipakai sebagai bahan rujukan di beberapa lembaga pendidikan,
diantaranya ada karya Ibnu sina di bidang kedokteran, ia melahirkan
kitab Al Qonun yang disebut orang-orang Barat sebagai Canon of Medicine.
Al Qonun menjadi referensi utama di universitas-universitas Eropa dan
ilmuan islam Al-Farghani yang terkenal dengan bapak astronomi, telah
menyumbangkan manuskripnya yang masih menjadi acuan perkembangan
astronomi di Eropa. (Majalah percikan Iman, April 2001),
Demikianlah konstribusi besar islam pada masa Dinasti Bani Abbasiyah
atas peradaban dunia Pendidikan, yang selanjutnya justru dijadikan
sebagai pusat peradaban dunia pada saat ini. Betapa banyaknya Dinasti
Bani Abbasiyah menyumbangkan segala bentuk ilmu pengetahuan dalam
institusi pendidikan diberbagai belahan dunia, hingga sampai sekarangpun
lembaga pendidikan yang didirikan pada masa Bani Abbasiyah masih
berkembang. Selain itu dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar,
metode dan pendekatan pembelajaran masih digunakan dan penerapan
kurikulum pendidikan yang dikembangkan pada masa Dinasti Abbasiyah masih
diterapkan dalam lembaga pendidikan global saat ini, meskipun dari segi
susunan atau konsepnya berbeda.
Senin, 13 April 2015
Senin, 06 April 2015
Berbagi Bahagia Bersama Al-Mujaddid UMY
28 Februari 2015 UKM Bahasa Arab Al-Mujaddid UMY mengadakan acara
Bakti Sosial berupa kunjungan ke Panti Asuhan dan Pondok Pesantren Abu
Dzar Al-Ghifari. Bakti sosial ini adalah salah satu wujud kepedulian
kami selaku pengurus UKM Al-Mujaddid terhadap lingkungan sekitar,
khususnya anak-anak yatim piatu dipanti asuhan.
Kita sebagai makhluk sosial, memang sudah sepantasnya untuk membantu saudara kita yang membutuhkan bantuan. Contohnya saja, seperti Panti Asuhan. Anak-anak di sana tidak sedikit yang pernah mendapat kasih sayang ke dua orang tuanya. Berbeda dengan kita yang selalu mendapat kasih sayang dan perhatian dari orang tua kita.
Ternyata memang benar ‘Bahagia itu sederhana’ kebahagiaan itu akan ada, kalo kita mau berbagi. Jadi, kita sudah sepantasnya untuk membantu mereka. kita melakukan kegiatan sosial bersama mereka itu sudah membantu mereka. Cukup dengan berbagi kebaikan, itu sudah suatu kebahagiaan. Simplenya, dengan hanya berbagi senyum saja, itu sudah merupakan bibit kebahagiaan. Apalagi kalau kita sudah bisa berbagi dengan kebaikan yang lebih gede lagi, tentu kebahagiaannya akan semakin besar.
Kebahagiaan gak harus banyak uang atau juga membagikan uang. Menjadi kaya itu bukan seberapa banyak kamu miliki, tapi seberapa banyak yang kamu bisa beri ke orang lain maupun alam. Kita mati gak bakalan bawa harta, namun amal jariyah akan terus menghasilkan pahala walau kita gak ada lagi di dunia ini.
Dalam acara Bakti Sosial ini, kami tidak hanya mengunjungi lalu memberikan beberapa kebutuhan pokok saja, akan tetapi disana kami mengajar TPA, karna di masjid panti itu setiap sorenya mengadakan TPA untuk anak-anak. Selesai menagaji, anak-anak TPA diajak untuk belajar bahasa arab dan game seru-seruan, yang waktu itu dipimpin oleh salah seorang pengurus UKM Al-Mujaddid, ust.Mahfud namanya, canda dan tawa riangnya anak-anak TPA semakin terlihat ketika mereka mengikuti game dan atraksi sulap plastik permen.
Kami selaku Pengurus UKM Bahasa Arab Al-Mujaddid UMY sangat bahagia dan bersyukur dapat berbagi dengan adik-adik di panti asuhan. Kami bahagia karena dengan hanya berbagi ilmu, silaturahim, dan menganggap mereka seperti adik sendiri dapat menciptakan puluhan senyuman bahagia di Panti tersebut.
Sekali lagi, ternyata “bahagia itu sederhana”. Kita gak harus punya uang banyak atau tunggu sukses dulu. Cukup hanya berbagi kebaikan, kebahagian akan didapat secara kontan gak pake nyicil.
Nah inilah foto-foto kegiatan Bakti Sosial yang di lakukan oleh Pengurus UKM Bahasa Arab Al-Mujaddid UMY di Panti Asuhan Abu Dzar Al-Ghifari. Semoga kegiatan ini bermanfaat untuk kita semua. Aamiin
Kita sebagai makhluk sosial, memang sudah sepantasnya untuk membantu saudara kita yang membutuhkan bantuan. Contohnya saja, seperti Panti Asuhan. Anak-anak di sana tidak sedikit yang pernah mendapat kasih sayang ke dua orang tuanya. Berbeda dengan kita yang selalu mendapat kasih sayang dan perhatian dari orang tua kita.
Ternyata memang benar ‘Bahagia itu sederhana’ kebahagiaan itu akan ada, kalo kita mau berbagi. Jadi, kita sudah sepantasnya untuk membantu mereka. kita melakukan kegiatan sosial bersama mereka itu sudah membantu mereka. Cukup dengan berbagi kebaikan, itu sudah suatu kebahagiaan. Simplenya, dengan hanya berbagi senyum saja, itu sudah merupakan bibit kebahagiaan. Apalagi kalau kita sudah bisa berbagi dengan kebaikan yang lebih gede lagi, tentu kebahagiaannya akan semakin besar.
Kebahagiaan gak harus banyak uang atau juga membagikan uang. Menjadi kaya itu bukan seberapa banyak kamu miliki, tapi seberapa banyak yang kamu bisa beri ke orang lain maupun alam. Kita mati gak bakalan bawa harta, namun amal jariyah akan terus menghasilkan pahala walau kita gak ada lagi di dunia ini.
Dalam acara Bakti Sosial ini, kami tidak hanya mengunjungi lalu memberikan beberapa kebutuhan pokok saja, akan tetapi disana kami mengajar TPA, karna di masjid panti itu setiap sorenya mengadakan TPA untuk anak-anak. Selesai menagaji, anak-anak TPA diajak untuk belajar bahasa arab dan game seru-seruan, yang waktu itu dipimpin oleh salah seorang pengurus UKM Al-Mujaddid, ust.Mahfud namanya, canda dan tawa riangnya anak-anak TPA semakin terlihat ketika mereka mengikuti game dan atraksi sulap plastik permen.
Kami selaku Pengurus UKM Bahasa Arab Al-Mujaddid UMY sangat bahagia dan bersyukur dapat berbagi dengan adik-adik di panti asuhan. Kami bahagia karena dengan hanya berbagi ilmu, silaturahim, dan menganggap mereka seperti adik sendiri dapat menciptakan puluhan senyuman bahagia di Panti tersebut.
Sekali lagi, ternyata “bahagia itu sederhana”. Kita gak harus punya uang banyak atau tunggu sukses dulu. Cukup hanya berbagi kebaikan, kebahagian akan didapat secara kontan gak pake nyicil.
Nah inilah foto-foto kegiatan Bakti Sosial yang di lakukan oleh Pengurus UKM Bahasa Arab Al-Mujaddid UMY di Panti Asuhan Abu Dzar Al-Ghifari. Semoga kegiatan ini bermanfaat untuk kita semua. Aamiin
Langganan:
Postingan (Atom)