Senin, 27 April 2015

Artikel Hikmah Senyuman

Senyum Memukau Yang Mengubah Dunia

Seseorang pernah berkata, “Senyuman adalah hal terbaik kedua yang dapat Anda lakukan dengan bibir Anda” (mencium tentu saja menjadi yang pertama). Dan itu benar. Dengan satu gerakan sederhana, Anda dapat mengubah hari Anda, mengubah kehidupan seseorang, bahkan  cara tubuh Anda berfungsi. Jangan simpan senyum Anda hanya untuk diri Anda sendiri. Ada banyak hal menyenangkan yang dapat dicapai melalui sebuah senyuman kecil.

1. Cantik Secara Instan – Bahkan Tanpa Makeup
Ketika Anda tersenyum, otot-otot yang Anda gunakan untuk tersenyum akan menarik wajah Anda. Hal ini akan membuat Anda terlihat lebih muda dan lebih menarik. Selain itu, tersenyum memberikan suasana positif kepada Anda yang akan menarik orang lain kepada Anda.

2. Mengangkat Suasana Hati Anda
Tak peduli sesedih apa perasaan Anda saat itu, tersenyum seringkali akan membuat Anda merasa lebih baik. Hal ini terjadi karena ketika Anda tersenyum, tubuh Anda melepaskan endorfin, pembunuh rasa sakit alami lainnya, dan serotonin.

3. Menjaga Anda Tetap Positif
Sulit bagi Anda untuk tetap bersedih ketika setiap orang di sekitar Anda berbahagia dan tersenyum. Tambahkan energi alami ke dalam tubuh Anda dengan tersenyum. Bagaimana mungkin Anda tidak memiliki sikap positif dengan semua kebahagiaan yang mengalir melalui pikiran dan tubuh Anda?

4. Pelepas Stres
Hormon bahagia dan pembunuh rasa sakit dilepaskan ketika Anda tersenyum dan membantu tubuh dan pikiran Anda menjadi rileks. Jadi pada saat Anda merasa cemas dan stres, hentikan segala kegiatan Anda, tarik nafas dalam-dalam dan tersenyumlah.

5. Cara Mudah Untuk Sehat
Sistem kekebalan tubuh Anda berfungsi dengan lebih baik jika tubuh Anda tenang dan santai. Tersenyum dapat membantu mencegah penyakit jantung dengan menurunkan tekanan darah. Bahkan pencernaan dan kadar gula darah Anda pun dapat merasakan manfaat dari tersenyum. Saya tidak tahu apakah Anda memperhatikan hal ini atau tidak, tapi tersenyum dapat membuat olahraga menjadi lebih menyenangkan dan tidak terlalu berat untuk dilakukan.

6. Aura Kesuksesan
Hal positif dan kebahagiaan yang Anda dapatkan dari senyuman akan mempengaruhi cara pandang orang lain terhadap diri Anda. Jika Anda tersenyum, Anda akan tampil lebih percaya diri dan lebih sukses di mata orang lain.

7. Membuat Anda Dapat Didekati
Orang lain akan lebih tertarik kepada Anda jika Anda tersenyum dan bahagia, daripada ketika Anda sedih dan merengut. Anda akan terlihat lebih mudah didekati dan bersahabat. Anda akan memiliki kesempatan yang lebih tinggi untuk memenangkan proyek, mendapatkan pekerjaan, dan mendapatkan teman baru.

8. Kebaikan Yang Menular
Sebuah senyuman merupakan salah satu hal dimana saya tidak keberatan untuk ditangkap orang lain. Dan hal baik lainnya adalah senyum itu menular. Apakah Anda memperhatikan bahwa dengan melihat adegan bahagia di televisi, melihat kesuksesan teman, seseorang maupun sekelompok orang yang tersenyum juga akan membuat Anda tersenyum?
Hidup ini terlalu singkat untuk mengerutkan dahi dan bersikap negatif. Ketika Anda merasa sedih, temukanlah cara untuk tersenyum. Ada begitu banyak alasan dan cara dalam hidup ini untuk membalikkan kesedihan menjadi kebahagiaan. Biasakan budaya senyum dan rasakan perubahan dalam kehidupan Anda sehari-hari. Sekarang, pikirkan hal ini. Kapan terakhir kali Anda tersenyum?

Review Buku 'How to Master Your Habits'



Ada pertanyaan yang menggelitik saya ketika membaca buku ini. Rasa penasaran membawa saya membaca buku yang ditulis oleh Felix Y Siauw, seorang muallaf yang juga pengemban dakwah. Beliau aktif di twitter dan juga menulis beberapa buku. Btw, apa yang membedakan tulisannya dengan tulisan orang lain yang bertema serupa? Saya rasa karena tulisannya berdasarkan kisah yang memang ia alami sendiri, tidak hanya teori semata.

Buku How to Master Your Habits ini adalah sebuah buku motivasi inspirasi islam yang ditulis olehnya. Sebagai seorang muallaf, Ust Felix menggebrak paradigma bahwa seorang ustad hanya dilahirkan dari kalangan orang yang sudah terdidik sejak kecil untuk mengenal islam. Ia sendiri bahkan belajar secara intens setelah menyatakan masuk dalam Islam, memilih Islam sebagai jalan hidupnya. Ada beberapa point penting yang membuat buku ini istimewa. Buku ini memuat tentang pola apa yang akan kita gunakan untuk membentuk habits kita, sama ketika Ust Felix melatih habitsnya untuk menjadi master di bidang dakwah.
Kita dapat menjadi apapun atau menguasai keahlian apapun yang kita inginkan bila kita benar-benar menginginkannya, dengan cara membiasakan dan membentuk habits pada diri kita. Menjadikan yang luar biasa menjadi kebiasaan. (halm 21)
Sehebat apapun seseorang untuk berpikir, merasa dan beraktivitas ‘berbeda’ dengan habitsnya, dia tidak akan bisa ‘menipu’ habitsnya. (halm 25)
Habits adalah hasil daripada pengulangan suatu aktivitas dalam jangka waktu tertentu. Semakin banyak satu aktivitas diulang dalam jangka waktu yang lama, maka habits akan semakin kuat. Habits dibentuk dari practice(latihan) dan repetition(pengulangan) dalam rentang waktu tertentu. (halm 37)

Ust Felix mengatakan bahwa jika kita memperhatikan, melatih, dan tegas pada habits kita, habits tersebut akan meletakkan dunia di bawah kakimu. Ini jika habitsnya baik ya. Namun, jika yang diulang adalah habits yang jelek maka akan hancurlah kehidupan kita. Maka, mengendalikan habits sepenuhnya ada di tangan kita sendiri, sebagai pemegang kendali.  Habits memang seperti spiral, hanya ada dua pilihan di dalamnya, bertambah besar atau bertambah ciut.

Lalu, bagaimana membiasakan kebiasaan baik alias habits baik ini kepada diri sendiri? Tentu dengan mempertanyakan pada diri sendiri, “Why must I do this?” Iya, kenapa saya harus melakukan ini? Memiliki alasan kuat adalah keharusan.
Strong why adalah alasan yang sangat kuat. Strong why adalah jawaban dari pertanyaan “mengapa kita harus melakukan hal itu?” Bisa jadi strong why datang dari bayangan ‘bila kita berhasil’ atau apa yang terjadi ‘bila kita tidak berhasil’.
Ketika seseorang tidak memiliki strong why yang cukup kuat untuk berbuat sesuatu, maka dia akan menundanya terus-menerus. Dan walaupun dia memiliki strong why, perbuatan tetap akan ditunda olehnya sampai ia meyakini alasan itu. (halm 59)
Ya, memang tak ada yang instan di dunia ini. Tak ada the power of ujug-ujug, karena bahkan penciptaan langit dan bumi pun dibentuk dalam masa yang lama oleh Allah. Lalu, bagaimana membentuk habits dengan baik? Agar ia menjadi kebiasaan yang akan selalu kita kerjakan secara otomatis. Jawabannya adalah 30 hari. Minimal selama rentang waktu itu kita diajari untuk membuat satu pola kebiasaan baru, dengan menggunakan 30 hari secara optimal, maka akan terbentuk habits baru.

Misalnya saja seperti puasa, mengapa setelah puasa ramadhan kita akan mengalami kebiasaan baik seperti ibadah lebih rajin, disiplin, dan tanpa paksaan? Karena kita sudah membuat sebuah kebiasaan dari sesuatu yang dulu kita anggap luar biasa. Dan untuk menjadi ekspert di bidang tertentu, kita pun wajib menambah jam terbang latihan, repetisi dilakukan secara terus menerus selama 10.000 jam latihan. Setelah lewat 10.000 jam, tubuh kita akan otomatis merespon kebiasaan baik itu. Jadi, tak perlu dipaksapun kita yang terbiasa makan secukupnya akan kaget jika makan lebih banyak dari porsi biasanya, misalnya saja begitu.

Ide untuk melakukan perubahan itu memang baik, tapi lebih baik lagi jika langsung action. Bagaimana jika kita terlalu banyak mencari alasan pembenaran kebiasaan lama kita? Alasan adalah ciri orang yang gagal karena pencari alasan tak pernah belajar.  Karena itu sukses hanya ada, jika kita memilihnya secara sadar untuk membangun habits baik menjadi sebuah pola dalam kehidupan kita sehari-hari. 

Dari segi gaya bahasa, saya suka buku ini, ilustrasi yang diberikan juga memberi gambaran lebih jelas tentang apa yang ingin disampaikan penulisnya. Beberapa kali saya melihat penulis sengaja melakukan repetisi saat menuliskan "siapa itu ayah dan ibu habits". Tujuannya memang untuk menyadarkan pembaca bahwa repetisi semacam itu akan otomatis membuat saya teringat jawabannya, ketika akhirnya ditanyakan lagi dalam sebuah pertanyaan di halaman berikutnya. 

Minggu, 26 April 2015

Taare Zameen Par



Taare Zameen Par

a. Durasi : 140 menit
b. Pemeran Utama :
1. Aamir Khan sebagai Ram Shankar Nikumbh 
                                 2. Darsheel Safary sebagai Ishaan Awasthi 
                                 3. Tisca Chopra sebagai Maya Awasthi/Ma 
                                 4. Vipin Sharma sebagai Nandkishore Awasthi/Pa 
                                 5. Tanay Cheda sebagai Rajan Damodranaa 
                                 6. Sachet Engineer sebagai Yohaan Awasthi/Dada 
                                 7. Lalita Lajmi sebagai diri sendiri (Juri kompetisi menggambar)



c. Production House : Aamir Khan Productions

d. Sinopsis :
           Ishaan Awasthi adalah seorang anak cerdas berumur delapan tahun yang dunianya dipenuhi imajinasi, kreasi, dan artistic. Hal yang jarang ditemukan kebanyakan anak umumnya bahwa gambaran imaginatif dan kecerdasannya yang luar biasa. Seluruh guru dan orangtua Ishaan sekalipun sudah terlihat angkat tangan menghadapi Ishaan yang tak kunjung ada perbaikan dalam dunia akademiknya. Akhirnya, orangtua Ishaan mengirimnya ke sekolah asrama agar Ia menjadi disiplin dan bertanggung jawab. Lagi-lagi, Ishaan mendapat perlakuan yang tidak ada bedanya dengan sekolah sebelumnya. Perlakuan-perlakuan yang merendahaknnya semakin membuatnya semakin terpuruk dan menjadi phobia terhadap pelajarannya sendiri. Ia semakin menjadi siswa yang pendiam dan pemurung.
Sebetulnya bisa dikatakan bukan sebuah “masalah”, tapi Ishaan tergolong anak yang mempunyai keunikan bernama dyslexia. Keunikan yang jarang dimiliki, dan justru banyak ahli dan orang ternama pada jaman dulu yang juga memang mengalami hal yang sama yaitu salah satunya penemu E=mc2, Albert Einstein. Salah satu contoh tanda dyslexia yang digambarkan pada tokoh Ishaan adalah susah membedakan beberapa huruf dan angka sehingga lambat belajar baca tulis serta berhitung. Ia mempunyai daya imajinasi yang terkadang tidak semua orang bisa memahami. Sehingga butuh perlakuan khusus
Beruntung sekolah asrama memiliki seorang guru seni yang penuh semangat, Ram Shankar Nikumbh, yang memberi kobar api semangat optimisme kepada siswa-siswanya. Semua penghuni kelas tampak antusias dan merespon baik kehadirannya yang hangat, seperti diperlakukan sebagai sahabatnya sendiri, kecuali Ishaan.
Akhirnya, Nikumbh (Amir Khan) membantu perkembangan akademik Ishaan dengan gigih. Ia tak pernah merendahkan Ishaan. Justru, Nikumbh semakin kagum dengan talenta yang dimiliki Ishaan. Dengan waktu, kesabaran dan perawatan, ia akhirnya membantu Ishaan menemukan dirinya.

e. Pesan Moral :  

  •   Setiap anak memiliki potensi kemampuan yang berbeda-beda, maka seseorang bukan berarti menyia-nyiakannya tetapi kita harus mengcover dan melengkapinya.
  •   Solusi terbaik dalam optimalisai belajar siswa bukan dengan cara kekerasan dan penghinaan melainkan dengan kegigihan,kesabaran, dan keuletan untuk menyisakan waktu untuk membimbing belajarnya. 
  •  Peka tentang psikologi anak itu penting agar anak merasa tidak terabaikan.


f. Kelebihan & Kekurangan :
Kelebihan:
1. Pengenalan awal cerita film yang menarik, membidik tepat kepada sasaran anak-anak, dengan background animasi yang lucu-lucu.
2. Cerita yang sangat mengharukan, Ishaan yang mulanya mendapat perlakuan serendah-rendahnya, dibawah nol derajat, di akhiri dengan ending yang penuh sorak tepuk tangan meriah dan pujian.

Kekurangan:
1. Peran Dada, kakak Ishaan yang baik masih terlihat kurang akrab dengan Ishaan.
2. Terdapat adegan kekerasan, ketika Ayah Ishaan memukuli Ishaan setelah diketahui ia membolos sekolah.

g. Perbandingan dengan film lain :
Dalam film ini tergambar bagaimana cara mendidik anak yang mengalami dyslexia dan bukan dengan kekerasan. Film ini penuh dengan imajinasi dan fantasi tersendiri. Hal ini tergambar dari cara Ishaan berpikir.

Kamis, 23 April 2015

Penorehan Tinta Emas Dunia Pendidikan

Sumbangan peradaban dinasti Abassyiah dalam bidang pendidikan terhadap dunia pendidikan global
Penorehan Tinta Emas Dunia Pendidikan
(Oleh: Siti Muflidah)
UKM Bahasa Arab Al-Mujaddid UMY
(Lomba Essai 'Festival Timur Tengah 2015 UI') 


        Pada masa Khulafaur Rasyidin dan Dinasti Umayyah pendidikan dan pengajaran islam terus berkembang, hingga pada masa Dinasti Abbasiyah pendidikan dan pengajaran itu mencapai kemajuan yang gemilang. Dinasti Abbasiyah ini melanjutkan kekuasaan dinasti Umayyah. Dinasti Abbasiyah didirikan oleh Abdullah Al-saffah Ibnu Muhammad ibn Ali Ibn Abdullah Ibn Al-Abbas, yang berkuasa sejak tahun132-656 H/750-1258 M. Pada masa itu mayoritas umat islam mampu membaca dan menulis, mereka juga dapat memahami Al-Qur’an.
 (Dr.H. Murodi, Ma. 2008 hal 101) 
            Dinasti Abbasiyah merupakan dinasti islam yang sempat membawa kejayaan umat islam pada masanya, dapat dikatakan pada saat Dinasti Abbasiyah berkuasa, islam mencapai zaman keemasan. Selain itu, Dinasti Bani Abbasiyah merupakan dinasti islam yang paling berhasil mengembangkan peradaban islam. keberhasilan menciptakan pemikiran kreatif dan menghasilkan karya yang sangat monumental dalam berbagai ilmu pengetahuan, peradaban islam, sosial budaya dan lain-lain. sehingga pada masa ini banyak para ilmuan dan cendikiawan bermunculan dan membuat ilmu pengetahuan menjadi maju pesat. Popularitas daulah Abbasiyah mencapai puncaknya dizaman Khalifah Harun Al-Rasyid (786-809) dan putranya Al-Ma’mun (813-833), tingkat kemajuan yang paling tinggi terwujud pada zaman khalifah ini. Kesejahteraan sosial, kesehatan, pendidikan, ilmu pengetahuan dan kebudayaan serta kesusastraan ada pada zaman kekuasaanya. Al-Ma’mun sebagai pengganti khalifah Al-Rasyid, dikenal sebagai khalifah yang sangat cinta terhadap ilmu. Sehingga pada saat itu lahirlah Institusi-institusi pendidikan yang tidak terhitung banyaknya. Semua orang berlomba-lomba untuk menuntut ilmu pengetahuan, dengan semangat pergi kepusat-pusat pendidikan yang ada pada saat itu. Pada masa pemerintahannya, penerjemahan buku-buku asing digalakkan, untuk menerjemahkan buku-buku Yunani, ia mengkaji penerjemah-penerjemah dari golongan kristen, dan penganut golongan lain yang ahli. Ia juga banyak mendirikan sekolah, salah satu karya besarnya yang terpenting adalah pembangunan Bait Al-Hikmah, pusat penerjemah yang berfungsi sebagai perguruan tinggi dengan perpustakaan yang besar dan menjadi perpustakaan umum serta diberi nama “Darul Ilmi” berisi buku-buku yang tidak terdapat diperpustakaan lainnya, kemudian disusul dengan berdirinya Universitas Al-Azhar di Mesir. (Dr.H. Fatah Syukur NC,M.Ag. 2002 hal 77)
              Para ulama yang hidup pada masa dinasti Bani Abbasiyah memilki semangat yang luar biasa dalam hal mencari ilmu. Semangat yang kuat itu terlihat dari keinginan mereka untuk menuntut ilmu kepada para ulama besar pada saat itu. Mereka rela meninggalkan kampung halamannya untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Para ulama seperti Imam Bukhari, Imam Muslim, Imam Abu Hanifah, Imam al-Ghazali, Imam Syafi’i dan lain-lain, merupakan contoh nyata para ilmuan muslim yang memiliki semangat tinggai dan keinginan besar untuk mencari ilmu dan mengembangkannya demi kepentinagn kemajuan umat isam. Dengan semangat tinggi dan keyakinan yang kuat itulah, akhirnya para pencari ilmu menjadi ulama terkenal diseluruh dunia. Dengan ilmu yang dimilikinya para ulama pada masa Dinasti Bani Abbasiyah terus berusaha dengan tekun mengkaji dan mengembangkan ilmu pengetahuan sehingga mencapai puncak kejayaan pada masa kekhalifahan Dinasti Bani Abbasiyah. Para ulama yang hidup pada masa pemerintahan dinasti Bani Abbasiyah, adalah para intelektual muslim yang sangat teliti didalam melakukan kajian dan analisis ilmu pengetahuan. Mereka tidak sembarangan mengeluarkan fatwa atau konsep keilmuan tanpa lebih dahulu melakukan kajian dan diskusi secara seksama. Kemajuan keilmuan dan teknologi islam mengalami masa kejayaan di masa ini. Munculnya para ilmuwan, filosof dan cendekiawan muslim telah mewarnai penorehan warna dalam sejarah dunia. Islam bukan hanya menguasai ilmu pengetahuan dan filsafat yang mereka pelajari dari buku-buku yunani, akan tetapi menambahkan kedalam hasil penelitian yang mereka lakukan sendiri dalam lapangan dunia pendidikan.
 (prof. Dr. H.Abudin Nata,MA. 2011. Hal 167)          
          Pada Dinasti Abbasiyah, Kota Baghdad menjadi pusat ilmu pengetahuan di dunia. Dari beberapa khalifah yang memerintah, terdapat tiga tokoh kunci utama yang berhasil menjadi legenda dunia ilmu pengetahuan pada Dinasti Abbasiyah. Ketiga tokoh tersebut adalah Khalifah Al-Mansur, Harun Al-Rasyid dan Al-Ma’mun ketiganya menggelorakan semangat para penuntut ilmu untuk mendalami berbagai ilmu pengetahuan dengan dukungan sarana dan prasarana yang sangat memadai. Selain kota Baghdad. Kairo (Mesir) dan Andalusia (Spanyol) juga menjadi pusat ilmu pengetahuan dan peradaban Islam terkenal di dunia. Tidak dapat dipungkiri, pada masa Bani Abbasiyah pendidikan islam juga berkembang pesat di spanyol, pada periode ke III yang dipimnpin oleh Khalifah Abdurrahman III yang didaulat pada abad ke 10 M berdirilah Universitas Cordova, Pada waktu itu kejayaan islam di spanyol merupakan tonggak sejarah peradaban, kebudayaan dan pendidikan pada abad ke delapan dan akhir abad ke tiga belas. Universitas Cordoba berdiri megah dan menjadi ikon spanyol, sehingga termasyur keseluruh dunia. Universitas ini tegak bersanding dengan Masjid Abdurrahman III, yang pada akhirnya berkembang menjadi lembaga pendidikan tinggi yang terkenal setara dengan Universitas Al-Azhar di Cairo dan Universitas Nizamiyah di Baghdad. Perguruan tinggi ini telah menjadi pilihan utama bagi generasi muda yang mencintai ilmu pengetahuan, baik dari belahan Asia, Eropa, Afrika dan belahan dunia lainnya. Pada saat itu Cordoba menjelma menjadi pusat ilmu pengetahuan, sastra, seni, budaya, serta ekonomi terkemuka di seantero Eropa dan Dunia. Di era itu, spanyol muslim menjadi salah satu adikuasa dunia setelah Dinasti Abbasiyah di Baghdad. Cordobapun menjadi semacam “Gula Peradaban” yang dikerubuti para “Semut Pelajar” dari berbagai belahan dunia. Dalam hal ini eropa sungguh berhutang budi pada keberhasilan khalifah Abdurrahman III dalam membangun institusi pendidikan. Karena beberapa perguruan tinggi, seperti Universitas Cordoba yang didirikan pada masa kepemimpinannya telah menjadi semacam kawah candradimuka bagi pelajar eropa yang kemudian menjadi pemimpin yang membebaskan peradaban barat dari kegelapan melalui renaisans. Berbekal ilmu pengetahuan yang di transfer dari dunia muslim, akhirnya eropa terbebas dari kebodohan yang membelenggu. Berkat kekuasaanya yang luar biasa, khalifah Abdurrahman III ini mampu membuat Raja Bizantium, raja jerman, prancis serta italia takut dan segan kepada khalifah Abdurrahman III. Sebagai bentuk pengakuan atas kebesaran dan kehebatan sang Khalifah, setiap kerajaan kristenpun mengirimkan duta besarnya di kordoba, begitu pula duta besarnya pemerintahan kordoba ditempatkan di kerajaan kristen yang tersbar di eropa. (Khazanah Republika, 2013) 
           Pada saat Dinasti Bani Abbasiyah berkuasa, terdapat transformasi peradaban, kejayaan islam telah menorehkan banyak hasil yang dapat dirasakan oleh dunia saat ini, walaupun sudah tiadak ada lagi peradaban islam yang mutlak. Islam sungguh telah memberikan konstribusi besar dalam berbagai bidang, khususnya dalam bidang pendidikan bagi dunia barat yang saat ini diyakini sebagai pusat peradaban dunia. Konstribusi tersebut antara lain: 1.Sepanjang abad ke-12 dan sebagian abad ke -13, karya-karya kaum muslimin dalam bidang filsafat, sains, dan sebagainya telah diterjemahkan kedalam bahasa latin, khususnya dari spanyol. Penerjemahan ini sungguh telah memperkarya kurikulum dunia. 2.Peradaban islam telah memberi sumbangan eksperimental mengenai metode dan teori sains 3.Karya-karya dalam bentuk terjemahan masih digunakan sebagai bahan rujukan di lembaga pendidikan tinggi 4.Para ilmuwan Muslim telah menyumbangkan pengetahuan tentang rumah sakit, sanitasi, dan makanan kepada Eropa (Dr.H. Murodi, Ma. 2008:131) 
           Selain itu karya peninggalan bersejarah yang disumbangkan para ulama saat itu masih dipakai sebagai bahan rujukan di beberapa lembaga pendidikan, diantaranya ada karya Ibnu sina di bidang kedokteran, ia melahirkan kitab Al Qonun yang disebut orang-orang Barat sebagai Canon of Medicine. Al Qonun menjadi referensi utama di universitas-universitas Eropa dan ilmuan islam Al-Farghani yang terkenal dengan bapak astronomi, telah menyumbangkan manuskripnya yang masih menjadi acuan perkembangan astronomi di Eropa. (Majalah percikan Iman, April 2001), Demikianlah konstribusi besar islam pada masa Dinasti Bani Abbasiyah atas peradaban dunia Pendidikan, yang selanjutnya justru dijadikan sebagai pusat peradaban dunia pada saat ini. Betapa banyaknya Dinasti Bani Abbasiyah menyumbangkan segala bentuk ilmu pengetahuan dalam institusi pendidikan diberbagai belahan dunia, hingga sampai sekarangpun lembaga pendidikan yang didirikan pada masa Bani Abbasiyah masih berkembang. Selain itu dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, metode dan pendekatan pembelajaran masih digunakan dan penerapan kurikulum pendidikan yang dikembangkan pada masa Dinasti Abbasiyah masih diterapkan dalam lembaga pendidikan global saat ini, meskipun dari segi susunan atau konsepnya berbeda.

Senin, 06 April 2015

Berbagi Bahagia Bersama Al-Mujaddid UMY

28 Februari 2015 UKM Bahasa Arab Al-Mujaddid UMY mengadakan acara Bakti Sosial berupa kunjungan ke Panti Asuhan dan Pondok Pesantren Abu Dzar Al-Ghifari. Bakti sosial ini adalah salah satu wujud kepedulian kami selaku pengurus UKM Al-Mujaddid terhadap lingkungan sekitar, khususnya anak-anak yatim piatu dipanti asuhan.
Kita sebagai makhluk sosial, memang sudah sepantasnya untuk membantu saudara kita yang membutuhkan bantuan. Contohnya saja, seperti Panti Asuhan. Anak-anak di sana tidak sedikit yang pernah mendapat kasih sayang ke dua orang tuanya. Berbeda dengan kita yang selalu mendapat kasih sayang dan perhatian dari orang tua kita.
Ternyata memang benar ‘Bahagia itu sederhana’ kebahagiaan itu akan ada, kalo kita mau berbagi. Jadi, kita sudah sepantasnya untuk membantu mereka. kita melakukan kegiatan sosial bersama mereka itu sudah membantu mereka. Cukup dengan berbagi kebaikan, itu sudah suatu kebahagiaan. Simplenya, dengan hanya berbagi senyum saja, itu sudah merupakan bibit kebahagiaan. Apalagi kalau kita sudah bisa berbagi dengan kebaikan yang lebih gede lagi, tentu kebahagiaannya akan semakin besar.
Kebahagiaan gak harus banyak uang atau juga membagikan uang. Menjadi kaya itu bukan seberapa banyak kamu miliki, tapi seberapa banyak yang kamu bisa beri ke orang lain maupun alam. Kita mati gak bakalan bawa harta, namun amal jariyah akan terus menghasilkan pahala walau kita gak ada lagi di dunia ini.
Dalam acara Bakti Sosial ini, kami tidak hanya mengunjungi lalu memberikan beberapa kebutuhan pokok saja, akan tetapi disana kami mengajar TPA, karna di masjid panti itu setiap sorenya mengadakan TPA untuk anak-anak. Selesai menagaji, anak-anak TPA diajak untuk belajar bahasa arab dan game seru-seruan, yang waktu itu dipimpin oleh salah seorang pengurus UKM Al-Mujaddid, ust.Mahfud namanya, canda dan tawa riangnya anak-anak TPA semakin terlihat ketika mereka mengikuti game dan atraksi sulap plastik permen.
Kami selaku Pengurus UKM Bahasa Arab Al-Mujaddid UMY sangat bahagia dan bersyukur dapat berbagi dengan adik-adik di panti asuhan. Kami bahagia karena dengan hanya berbagi ilmu, silaturahim, dan menganggap mereka seperti adik sendiri dapat menciptakan puluhan senyuman bahagia di Panti tersebut.
Sekali lagi, ternyata “bahagia itu sederhana”. Kita gak harus punya uang banyak atau tunggu sukses dulu. Cukup hanya berbagi kebaikan, kebahagian akan didapat secara kontan gak pake nyicil.
Nah inilah foto-foto kegiatan Bakti Sosial yang di lakukan oleh Pengurus UKM Bahasa Arab Al-Mujaddid UMY di Panti Asuhan Abu Dzar Al-Ghifari. Semoga kegiatan ini bermanfaat untuk kita semua. Aamiin