Selasa, 02 Februari 2016

Fabiayyiaalaa irobbikumaa tukadzdzibaan :)

Fabiayyiaalaa irobbikumaa tukadzdzibaan :)
Allah pasti punya rahasia indah di balik tiap hal yang menurut kita "tidak menyenangkan", yang senantiasa harus kita syukuri.
Sore tadi pukul 15.15 aku diminta untuk segera menyerahkan teks pidato ke kostnya ukhti Putri.
Seperti biasa, kemanapun aku pergi kalau sendiri ya pasti jalan kaki hehe
Ga peduli lah mau jauh atau dekat, yang penting Allah selalu menyertaiku kemanapun kaki ini melangkah.
Ditengah perjalanan, tepatnya dipinggir ringroad, hujan turun cukup deras, biasanya aku suka nerobos aja ujan-ujanan, tapi karna batuk dan suhu badanku yang tak kunjung stabil, jadi aku berteduh di depan toko yang sudah tutup.
Meski aku berteduh, tetapi air hujan perlahan menyapa wajahku yang dihantarkan oleh angin. Sejenak mataku menutupkan kelopaknya. Entah mengapa aku ingin berdo'a 'semoga Allah segera memantaskan aku untuk memiliki motor, supaya aku ga harus jalan jauh-jauh. Atau kalau nggak ,semoga Allah memantaskan aku untuk memiliki mobil, supaya aku ga harus jalan dan ga harus berteduh ketika kehujanan'
Perlahan aku membuka kelopak mataku kembali, tidak lama seorang bapak tua dan anak kecilnya melewatiku dengan mendorong grobak. Bapak itu berjalan dengan tertatih, sepertinya kaki beliau sebelah kanan itu tampaknya agak cacat.
Ketika mataku menatap ke arah mereka, mereka balik menatapku dengan senyuman yang manis. mereka terlihat bahagia. semoga Allah memudahkan urusan mereka, ucapku dalam hati.
Hatiku perih, ingin sekali aku menarik do'aku yang tadi, aku merasa Allah memperingatiku dengan cara memperlihatkan bapak tua dan anaknya itu. Bahwa apapun yang ada dalam diriku saat ini, harus aku syukuri. Harusnya aku bersyukur diberikan kaki yang masih kuat jalan kesana kemari. Benar, Allah tidak suka melihatku mengeluh, TIDAK SUKA. Aku tau bahwa aku KUAT, Aku HEBAT. Aku 100% TAK PANTAS MENGELUH!
Aku masih kuat berjalan, kenapa aku harus berhayal memiliki motor? Kenapa juga aku harus berhayal memiliki mobil?
Ah sungguh, harusnya aku tak seperti itu!
Syukuri aja dulu apa yang ada padamu saat ini. Kalau memang sudah pantas, pasti Allah kasih kok 😊
Ya Allah... terimakasih atas pelajaran berharga ini. Kuatkanlah hatiku, teguhkanlah imanku, sehatkanlah jiwa dan ragaku.
Ya Allah... Lindungilah aku, berkahilah perjalananku, jangan jadikan aku sebagai orang yang kufur atas nikmat-Mu.
Yogyakarta, 2 Februari 2016
Siti Muflidah~Fida
Trimakasih Pak udah nyuruh aku secepatnya menghampiri ukhti putri. Ini pelajaran berharga, walaupun awalnya aku berfikir, kalau antum udah lupa ingatan. Lupa kalau aku ga punya motor, secara tidak langsung antum nyuruh aku untuk pergi ke kost ukhti putri dengan berjalan kaki.
Trimakasih 😊

Tidak ada komentar:

Posting Komentar