Laa haulaa wa laa quwwata illa billah
Hidup itu memang seperti roda, kadang kita ada diatas, kadang-kadang dibawah, sampai kadang-kadang malah paling dibawah sekalipunSemua tau teorinya, tapi nggak semua mampu menjalaninya. Semua tau bakal ada dibawah, tapi nggak semua orang siap pas dibawah.
Semua tau kenyamanan pasti berakhir, tapi tetep aja bagi yang menjalani, itu semua hal yang nggak enakKadang kita merasa punya segala-galanya, kadang kita merasa bisa semuanya, tapi itu memang cuma perasaan.
Tiba-tiba saja, semuanya diambil dari kita, semuanya cepat sekali berubah, dan kita bisa jadi hanya terperangah dan terkejut melihat semuanya, semuanya terjadi begitu cepat
Seringkali kita merasa punya kawan-kawan terbaik, tim yang terhebat, orang-orang yang bisa diandalkan dan dipercaya, kesempatan yang tak pernah habis, peluang yang terus berdatangan, tapi semua itu memang cuma perasaan.
Sekejap, ternyata kita memang hanya sendiri, tanpa siapapun yang bisa diandalkan dan dipercaya. Kita terkaget-kaget betapa sedikit kawan sesungguhnya, kita tak pernah sadar betapa lemah diri kita kecuali pada saat itu
Lalu apakah itu terjadi padamu saat ini? Maka ucapkanlah, laa haulaa wa laa quwwata illa billahil aliyyil adzhiim
Mungkin ini saat yang tepat bagi Allah mengajarimu tentang kelemahanmu dan kekuatan-Nya, mungkin ini caranya Allah membuatmu merasakan khusyuknya merintih dalam doamu, mungkin ini perantara bagi rasa manis dalam sujud karena engkau betul-betul memerlukan Allah
Bisa jadi ini peluruh sombongmu, pembersih maksiatmu, pendiam lidahmu yang angkuh, obat tulinya telingamu dari ayat-ayat Allah, pembakar dengkimu, penghabis riya dirimu. Bisa jadi ini semua karunia dari Allah
Hidup memang seperti roda, selama porosnya adalah tauhid, dan selama berputarnya untuk dakwah. Sebenarnya tidak ada yang betul-betul berubah. Allah yang engkau cintai masihlah sama, Rasulullah yang mencintaimu juga masihlah sama
By: @felixsiauw