Minggu, 04 Januari 2015

Bersama Kita Semakin Pandai Merasa


Iman di hati membuat kita pandai merasa.
Yaitu bahwa kita pandai merasakan perasaan orang lain.
Banyak orang yang merasa pandai, tapi belum pandai merasa.
Karena kepandaian merasakan perasaan orang lain adalah kerja iman, bukan kerja akal semata.

Kepandaian merasakan perasaan orang lain, menuntun kita kepada akhlak mulia dan kepedulian.
Inilah yang membuat kita semakin bijak dalam hidup ini.
Karena sesungguhnya hampir semua problem sosial, bersumber dari hati yang belum pandai merasa.
Sikap-sikap egoistis, arogan, pamer, puji diri, bakhil, serakah, memaksakan kehendak, menuntut balas jasa, semua itu bersumber dari hati yang belum pandai merasa.

Untuk semakin pandai merasa, kita perlu berkaca. Melihat masa lalu, mengingat masa-masa derita sebelum sukses, mengingat masa terjatuh sebelum bangkit dan kita harus berusaha belajar dari masa lalu, berusaha lebih dekat dengan orang-orang yang membutuhkan uluran tangan kita :)

Allah Pemilik Skenario Terindah


Ketika rencanamu tak sama dengan rencana-Nya, maka bersabarlah
Karena pasti rencana-Nya jauh lebih indah dibanding rencanamu
Mungkin kita tidak selalu mendapatkan apa yang kita inginkan, tapi percayalah bahwa apa yang kita miliki saat ini adalah yang terbaik untuk diri kita.
Bersyukurlah atas apa yang kita miliki dan atas apa yang tidak kita miliki, karena yang tidak kita miliki saat ini, memang bukan yang terbaik untuk kita
Dan bertakwalah selalu kepada Allah, serahkan semuanya kepada sang Maha Pencipta, karena Dia adalah pemilik skenario terindah, karena Dia pasti punya jalan keluar terbaik.
Sesungguhnya seorang muslim yang terbaik, bukanlah yang tidak pernah berbuat kesalahan, namun mereka yang setiap kali melakukan kesalahan, mereka mengakuinya, menerimanya, dan kemudian berusaha bangkit untuk memperbaikinya, lagi dan lagi.

Semangat karena Allah